This is default featured slide 1 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

This is default featured slide 2 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

This is default featured slide 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

This is default featured slide 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

This is default featured slide 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat

Senin, 23 April 2012

Kanker Ovarium Tidak Menunjukkan Gejala

Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Prof Dr dr Andrijono, SpOG K-Onk, mengajak seluruh perempuan lebih memahami kesehatan, peduli menjaga kesehatan organ reproduksi, dan rajin memeriksakan diri untuk mendeteksi kanker ovarium.

Sebab, setelah kanker serviks, katanya, kanker ovarium menjadi salah satu jenis kanker yang paling mematikan bagi perempuan.

"Di seluruh dunia, 80 persen kasus kanker ovarium di dunia ditemukan pada stadium lanjut. Berangkat dari kepedulian pada kesehatan organ reproduksi, setiap perempuan bisa mendeteksi dini kanker ovarium dan menyelamatkan dirinya,” jelas Andrijono dalam keterangan persnya, Sabtu (21/4/2012).

Kanker ovarium pada stadium lanjut, tambahnya, disebabkan kanker ovarium tidak menunjukkan gejala, sehingga mencapai stadium lanjut.

Kanker ovarium tidak memiliki gejala yang unik, namun gejalanya lebih menyerupai penyakit umum, sehingga membuat para penderitanya sering menganggap ringan dan mengakibatkan kanker cepat berkembang.

"Bila terdeteksi dini dan mendapatkan pengobatan yang tepat, pasien kanker ovarium berpeluang bertahan hidup lebih dari lima tahun. Semakin dini kanker ovarium ditemukan, peluang hidup pasien akan semakin besar bersama dengan kualitas hidupnya," papar Andrijono.

Sementara, Dr Sigit Purbadi SpOG K-Onk, dokter obstetri dan ginekologi FKUI/RSCM menjelaskan, kanker ovarium umumnya baru dikeluhkan pasien, ketika telah menyebar ke luar dari ovarium.

"Berhubung kanker ovarium belum memiliki penapisan untuk deteksi dini, setiap perempuan penting sekali untuk memahami gejala-gejala kanker ovarium," ungkapnya.

Salah satu gejala yang sering kali dialami penderita adalah rasa nyeri pada abdomen dan rasa kekenyangan.

”Dalam penanganan medis kanker ovarium, inovasi terbaru berupa terapi tepat sasaran, di samping terapi kemoterapi dan pembedahan. Ketika sudah tidak terselamatkan, penderita kanker ovarium meninggal akibat malnutrisi dan obstruksi usus halus," tuturnya.

Jadi, jangan tunggu sakit. Periksakan diri Anda ke dokter untuk mengecek kesehatan alat reproduksi.

0 komentar:

Posting Komentar

Jika Memang Artikel Yang Telah Anda Baca Memberi Makna Kebaikan, Silahkan Beri Komentar Anda

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...